Monday, September 28, 2015

no words even came out.

i was planning to describe in cheesy way the way you make me flutters, every single time you're around. but everything i type doesn't even close to describe. i don't even know what to call this sort of feelings. do i like you? do i love you? or do i just a secret admirer that wish someday you'll notice?

i treasure your contagious laugh, your kind and cheerful tones when you speak, your gentle gesture, and your surprising minds when you argue. but pretty confusing, i honestly never hope to be your woman. it tremendously enough to see you shining in that spotlight. see you being a happiness for everyone around which in turn, makes you even happier. 

there are days when i can't help much and my words will only pass like an evening breeze in your ears.

out of nowhere, i find myself pray for your struggles. 
because, that's the only thing that's not out of my reach.

Monday, September 21, 2015

Hanya Isyarat - Dee

Aku mulai berkisah, tentang satu sahabatku yang lahir di negeri orang lalu menjalani kehidupan keluarga imigran yang sederhana. Setiap kali ibunya hendak menghidangkan daging ayam sebagai lauk, ibunya pergi ke pasar untuk membeli bagian punggungnya saja. Hanya itu yang mampu ibunya beli. Sahabatku pun beranjak besar tanpa tahu bahwa ayam memiliki bagian lain selain punggung. Ia tidak tahu ada paha, dada, atau sayap. Punggung menjadi satu-satunya definisi yang ia punya tentang ayam.

Mereka semua senyap, lalu memandangiku. Mereka tidak menduga kata-kata sebanyak itu meluncur keluar dari orang yang selama ini mereka kira arca. Dan betapa gemas mereka menanti lanjutan cerita tentang punggung ayam di negeri orang.

Aku menghela napas. Kisah ini terasa semakin berat membebani lidah. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa.

“Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia menikmati punggung ayam tanpa tahu ada bagian yang lain. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki."






Dewi Lestari - Rectoverso

Thursday, September 10, 2015

Vanish

I fall for a countless time
I'd normally say, "maybe it's just not the time. get up, do better." 
But now, I just wish to vanish.