#JAKARTAREPOSEPROJECT
Hari
ini panas, boleh dibilang sangat panas. Terlebih lagi saya memakai seragam
bertangan panjang dan celana panjang berwarna biru donker gelap. Tidak banyak
yang saya lakukan saat ini, hanya memperhatikan beberapa pekerja sibuk mencatat
di sebuah buku tebal sembari memindahkan kardus-kardus besar dari dalam truk pick up. Sesekali saya mengusir
kebosanan dengan memperhatikan lalu lalangnya mobil di jalan raya di belakang
saya, suara klakson selalu berhasil
membuat saya menolehkan pandang.
Perkenalkan,
nama saya Andriansyah Dermawan dan berusia 20 tahun. Saat ini saya bekerja
sebagai petugas keamanan di Mall Puri Indah, Jakarta Barat. Pernahkah anda
bertanya, apa bedanya saya dengan satpam berbaju putih yang berkeliling di
dalam mall? Saya lebih banyak menjalankan tugas di luar mall untuk menjaga
akses masuk setiap orang yang masuk dan keluar mall. Seperti saat ini, saya berada
di belakang area mall, tepatnya di area parkir gudang, dan mengawasi beberapa
pekerja mendistribusikan barang-barang keperluan salah satu toko di mall. Kami
para petugas keamanan memiliki jam kerja 12 jam setiap harinya yang dibagi ke
dalam 2 shift, pagi dan malam. Saat
ini saya sedang bertugas di shift pagi
yang berarti saya sudah berada disini sejak pukul 7 pagi dan akan pulang pukul
7 malam. Sedangkan jika shift malam
saya bertugas dari pukul 7 malam hingga 7 pagi. Untuk petugas keamanan seperti
saya, seminggu rasanya hanya ada 6 hari. Karena kami bekerja 2 hari shift malam, 2 hari shift pagi, dan 2 hari libur, lalu dimulai lagi dari hari pertama.
Ngomong-ngomong, pukul berapa ini? Pukul 2 siang, ah masih 5 jam lagi..
Saya
sangat tidak sabar menunggu jam shift saya
berakhir. Hari ini setelah jam kerja selesai saya ada janji dengan teman-teman
saya dulu di SMK YMIK Joglo untuk bermain futsal. Kami akan berkumpul di
lapangan bola di depan Mercubuana. Melalui grup di blackberry messenger (BBM) saya biasanya berkomunikasi dan
mengumpulkan teman-teman untuk bermain futsal.
Saya suka bermain futsal memang sudah sedari
kecil dan semakin menyukai futsal seiring bertambah dewasa. Dalam
seminggu bisa 2-3 kali saya berkumpul dengan teman-teman sekolah untuk bermain
futsal. Malam adalah waktu kesukaan kami untuk bermain futsal. Rasanya enak
untuk bermain bola di lapangan rumput pada malam hari. Tidak panas dan angin
yang menerpa wajah kami saat berlari terasa menyejukan. Karena itulah biasanya sehabis shift pagi atau di saat hari libur saya menyempatkan diri untuk berkumpul dan bermain futsal bersama teman-teman lama.
Walaupun
lapangan yang kami pakai ini lapangan outdoor,
lapangan ini disewakan oleh pemiliknya seharga Rp 150,000.00 per jam. Karena
kami biasa bermain 2 jam, maka kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp
300,000.00 sekali permainan. Memang agak mahal, tetapi karena kami biasa
bermain bersama 10 orang, biaya yang
dikeluarkan 1 orang menjadi sekitar Rp 30,000.00.
Selain
futsal, lari pagi dan fitness adalah olahraga berikutnya yang paling saya gemari. Setiap
Minggu pagi, saya tidak pernah absen lari di Gelora Bung Karno. Aktivitas ini
rutin saya lakukan bersama teman-teman sejak saya duduk di kelas 1 SMK. Jika
tidak ada keperluan yang mendesak seperti sakit atau acara keluarga, tidak
mungkin saya tidak datang. Selain untuk lari, hal yang saya suka dari GBK adalah
penyediakan beberapa alat olahraga lain seperti barbell dan pull up. Banyaknya tukang makanan dan
minuman di area GBK juga membuat kita tidak repot mencari pengisi perut setelah
lelah berlari.
Memang,
jarak Gelora Bung Karno dengan rumah saya yang terletak di Meruya Selatan,
Jakarta Barat cukup jauh. Saya harus mengendarai motor terlebih dahulu dari
rumah lalu menitipkan motor saya di tempat parkir. Tapi serunya lari
beramai-ramai banyak orang dari berbagai kelas sosial, suku, dan budaya yang
berbeda tidak bisa saya dapatkan hanya dengan lari di sekitar rumah saya.
Terkadang ada saja hal lucu seperti melihat orang yang tersandung ketika
berlari. Apalagi banyak wanita-wanita cantik juga lari pagi disana. Yah, saya
kan laki-laki, bohong kalau saya bilang saya tidak suka bukan?
Untuk fitness, ini sebenarnya olahraga terbaru yang saya coba. Saya mendapat rekomendasi dari teman tentang tempat fitness di daerah Joglo, namanya Exotic Fitness, Baru sekitar 1 bulan saya mencobanya jadi tidak banyak perubahan yang bisa saya rasakan. Yang pasti saya ingin membentuk badan saya supaya terlihat lebih jadi. Sebagai petugas keamanan, masakan tubuh saya terus menerus kecil seperti ini. Jadi futsal, lari pagi, dan fitness, berurutan sesuai olahraga yang paling saya senangi, merupakan 3 kata untuk menggambarkan aktivitas luang saya.
Untuk fitness, ini sebenarnya olahraga terbaru yang saya coba. Saya mendapat rekomendasi dari teman tentang tempat fitness di daerah Joglo, namanya Exotic Fitness, Baru sekitar 1 bulan saya mencobanya jadi tidak banyak perubahan yang bisa saya rasakan. Yang pasti saya ingin membentuk badan saya supaya terlihat lebih jadi. Sebagai petugas keamanan, masakan tubuh saya terus menerus kecil seperti ini. Jadi futsal, lari pagi, dan fitness, berurutan sesuai olahraga yang paling saya senangi, merupakan 3 kata untuk menggambarkan aktivitas luang saya.
Jujur
saja saya paling tidak menyukai mall sebagai tempat menghabiskan waktu. Selain
karena setiap harinya saya bekerja di mall, saya seringkali minder jika
mengunjungi mall. Lagipula tidak banyak yang bisa saya lakukan di mall, hanya
jalan berkeliling mall dan berujung menghabiskan uang. Selain itu saya juga kurang
menyukai Kota Tua. Terakhir saya mengunjungi Kota Tua saat duduk di kelas 2 SMK
dan pengamen disana sangat banyak. Risih sekali jika pengamen muncul lebih dari
3 kali dalam 1 tempat.
Facebok
dan twitter saya rasa adalah media sosial yang paling efektif untuk
mempromosikan tempat-tempat wisata baru. Setiap orang, terutama
anak muda seperti saya sangat banyak yang menggunakan kedua media sosial
tersebut. Kami juga menghabiskan cukup banyak waktu di media sosial sehingga
promosi pastilah efektif di media tersebut. Walaupun selama ini, saya lebih banyak mendapat rekomendasi dari teman tentang tempat-tempat baru di Jakarta.
Sebenarnya
saya sangat berharap Jakarta memiliki tempat-tempat olahraga yang lebih banyak,
tidak hanya di daerah Senayan. Berbagai tempat wisata seperti Kota Tua pun bisa
disediakan arena lari sehingga memberikan pengalaman berlari yang baru untuk
warga Jakarta. Selama ini warga Jakarta hanya pernah berlari di antara
gedung-gedung tinggi di Jakarta, dan pasti akan memberikan pengalaman
menyenangkan jika mereka bisa berlari mengelilingi kawasan bersejarah seperti
Kota Tua. Penyediaan alat-alat olahraga juga harus selalu dijaga kebersihan dan
penggunaannya.
Terlepas
dari dunia olahraga, tempat wisata yang paling ingin saya kunjungi adalah Trans
Studio di Bandung. Saya pernah melihatnya beberapa kali di televisi dan
permainan serta desain tempatnya terlihat begitu bagus. Memang sih Jakarta
memiliki Dufan, tapi saya penasaran dengan Dufan versi indoor yang ada di
Bandung. Pasti suasana dan permainannya sangat berbeda, apalagi saya tidak akan
kepanasan jika bermain disana.
“Permisi
Pak, lagi sibuk ga? Saya bisa minta waktu sebentar untuk wawancara tugas
kuliah?”, seorang anak perempuan muda tiba-tiba membuyarkan lamunan saya.
“Wawancara
tentang apa?”
“Tentang
kegiatan watu luang Bapak pak. Misalnya Bapak paling suka ngapain di waktu
luang, biasa kemana, gitu-gitu Pak kira-kira”
Wah pas
sekali. Baru saja otak saya berbicara tentang futsal, lari
pagi, dan fitness. Hm, sekarang baru pukul 3 sore dan para pengangkut barang juga sudah
selesai menurunkan kardus-kardus dari dalam truck.
Kerjaan saya sudah tidak banyak juga saat ini. Kenapa tidak?
“Oh
iya, tentu saja boleh.”
Chrisella
Tangerang, 19 September 2014
No comments:
Post a Comment